Rabu, 03 Juli 2013

Kota Belinyu (Part I)

 ‘nyo nek kato nyo la'

Mari kita mulai dari sebuah pulau yang terletak di sebelah timur Pulau Sumatera. Sebelum akhirnya menjadi sebuah bagian dari Provinsi Kepulauan Bangka-Belitung sejak tanggal 21 November 2000, Pulau Bangka merupakan bagian dari provinsi Sumatera Selatan.


Pulau Bangka, sebuah pulau dengan luas wilayah sekitar 16,400 km2 dan dengan jumlah penduduk mencapai 1,25 juta jiwa. Mungkin Pulau Bangka belum setenar pulau tetangganya (Pulau Belitung – red) yang terkenal dengan “Pulau Laskar Pelangi”-nya. Namun pulau yang berkotakan kota Pangkalpinang sebagai pusat pemerintahan provinsi juga memiliki sejumlah keindahan alam yang luar biasa menakjubkan.

Sebagai seorang kelahiran tanah Bangka (tepatnya kota kecil Belinyu, sebuah kecamatan di sisi utara Pulau Bangka), jiwa saya sangat terbiasa dengan keadaan alam yang masih berkelilingkan hutan dengan pohon-pohon tinggi, bukit-bukit dan gunung-gunung, bahkan bau pesisir pantai yang khas membuat saya sangat merindukan pulau dan kota kelahiranku itu.

Dengan bermodalkan waktu kurang lebih satu jam penerbangan dari Jakarta menuju Pulau Bangka (touch down at Depati Amir Airport at Pangkalpinang, Bangka), kita mulai dapat merencanakan jadwal perjalanan mengelilingi pulau ini. Tidak seperti Pulau Belitung yang ukurannya lebih kecil dari Pulau Bangka, maka diperlukan paling tidak satu minggu bila ingin menjelajah seluruh wilayah pulau yang terkenal sebagai penghasil timah ini.

Ada sejumlah tempat yang mungkin dapat menjadi pilihan untuk berwisata. Mungkin juga banyak yang sudah mendengar sejumlah pantai cantik dan indah di sepanjang pesisir pulau penghasil lada ini seperti Pantai Pasir Padi – Pangkalpinang, Pantai Parai Tenggiri – Sungailiat (salah satu pantai yang terkenal juga hingga kalangan wisatawan mancanegara), Pantai Matras – Sungaliat, Pantai Tanjung Pesona – Sungailiat, Pantai Rebo – Sungailiat, Pantai Batu Bedaun – Sungailiat, Pantai Tanjung Kelian – Muntok, Pantai Tanjung Ular – Muntok, dan sejumlah pantai lainnya. Ada juga sejumlah objek wisata yang juga mungkin sudah familiar di tengah-tengah traveler, seperti Pesanggrahan Bung Karno ketika di buang ke Pulau Bangka, yaitu di Bukit Menumbing – Muntok, Tangga Seribu – Muntok, Museum Timah – Pangkalpinang, Kampung Cina Simpang Gedong, Lumut – Belinyu, dan Kolam Pemandian Air Panas – Pemali (salah satu tempat bermain saya ketika masih SMA karena dari asrama saya sekolah tinggal genjot sepeda sekitar 10 menit).

Tapi disini saya mau bercerita tentang sebuah kota kecil yang terletak di sebelah utara Pulau Bangka, yaitu kota tempat kelahiranku, kota Belinyu. Dengan perjalanan darat kurang lebih dua jam dari kota Pangkalpinang, maka kita akan bertemu sebuah pintu gerbang selamat datang di Kota Belinyu "Kota Bersatu" yang terletak dekat dengan sebuah jembatan terkenal di kota ini, yaitu ‘Jeramba Bandung’.






 Ada banyak tempat yang dapat dikunjungi di kota kecil ini, diantaranya adalah

1.    Pantai Penyusuk
      Sebuah pantai yang terletak kurang lebih satu jam perjalanan darat dari Belinyu dengan pasir putih yang halus dan air yang masih jernih serta komposisi batuan alam yang tinggi, besar, dan indah menambah objek untuk memuaskan mata akan keindahan alam.



                               (semua gambar disadur dari internet)

2.   Pantai Romodong
Sebuah pantai yang sebenarnya berdekatan dengan Pantai Penyusuk, terkenal dengan       pintu gerbangnya yang terbuat alami dari dua buah batuan besar sebagai gerbang masuk       ke pantai itu.



                                (semua gambar disadur dari internet)

3. Pantai Tanjung Putat
    Sebuah pantai  yang jarang di posting dan menurut saya juga indah dan enak untuk 
    menikmati pemandangan sore termasuk sunset. Terletak di pinggir kota sehingga tidak jauh 
    dari pusat kota tapi memiliki keindahan yang cukup eksotis dengan sejumlah perahu nelayan 
    yang bersandar di tepiannya ketika air laut surut.




4. Taman Pha Kak Liang
Sebuah taman air dengan arsitektur bangunan china. Taman air ini sendiri menurut cerita      sebenarnya adalah bekas tempat penambangan tanah kaolin dulunya dan sekarang      dibangun objek wisata yang kolam air berisikan berbagai jenis ikan dengan berbagai jenis ukuran dan sebuah kuil besar dengan anak tangga yang berjumlah sekitar 1,000 anak tangga.
                                 (gambar disadur dari internet)

5. Taman Goa Maria
Pada awal tempat ini dibangun, bukan untuk objek wisata namun dipakai sebagai rumah doa bagi orang-orang Kristen katolik. Berlokasikan di belakang sebuah komplek gereja dan sekolah katolik (TK, SD, SMP, dan SMA St. Agnes), kini Goa Maria sudah dibuka untuk umum dan menjadi salah satu objek wisata di kota kemplang ini.



to be continue......



4 komentar: